SMPN 4 Katingan Kuala
Seorang guru memiliki tanggung jawab dan memiliki jasa yang sangat
besar karena dapat mengajarkan
ilmu pengetahuan yang bermanfaat, ungkap Saiful
Rahman, S.Pd., yang mengajar IPS pada kelas VII,VIII, IX, dan PKN pada kelas VIII.
Pria ini menyukai pelajaran PKn karena dalam pelajaran ini ia bisa
mengajak murid-murid untuk mencintai dan bangga terhadap negara Indonesia. “Saya
suka PKn karena dalam pelajaran ini saya bisa mengajak murd-murid untuk cinta
akan Indonesia, untuk kenal akan Indonesia, untuk bangga akan Indonesia,
sehingga Indonesia ini tidak kehilangan manusia-manusia yang akan mendukungnya
termasuk murid-murid yang siap bela negara jika mana dbutuhkan.” ujarnya.
Ia menjelaskan bahwa sebagai seorang guru bukan hanya memberikan
materi pelajaran tapi juga harus bisa memotivasi para siswa-siswinya agar
tidak menjadi jenuh selama kegiatan belajar berlangsung. Sebagai seorang guru, pria berperawakan tinggi ini memiliki trik-trik
khusus dalam mengatasi kejenuhan dalam kegiatan belajar mengajar.
Ia melakukan pendekatan sesuai dengan kesenangan muridnya. Salah
satu trik yang ia gunakan adalah membuat yel-yel. Selain sebagai penyemangat
dalam suasana belajar. “Karena murid-murid suka nya yel-yel, senangnya musik,
senangnya menyanyi, senangnya tepuk-tepuk, senangnya teriak-teriak, senangnya
makan dikantin maka saya ikuti metode pembelajaran tersebut, namun saya
sesuaikan dengan materi pembelajaran agar bukan saja menjadi motivasi dalam
kegiatan belajar tapi juga mampu memotivasi siswa dalam kehidupan sehari-hari,’’tuturnya.
Suka duka yang dialami oleh Saiful adalah ketika beliau
menyampaikan materi pelajaran, siswa tidak memperhatikan, dan apa yang ia
nasehati berulang –ulang tidak di jalankan.Tapi ia akan sangat menghargai
apabila ada anak yang suka berfikir kritis serta menjalankan apa yang Ia
nasehati. Menurutnya siswa-siswi SMPN 4 Katingan Kuala adalah anak-anak yang memiliki rasa kekeluargaan,
ramah-ramah dan murah senyum.
Harapan beliau terhadap generasi muda sekarang harus mampu meraih
cita-cita sebelum cinta karna itu adalah sebagai tiang masa depan sedangkan
cinta akan indah kalau sudah pada waktunya. “Kalau cinta itu tidak pada
waktunya seperti kalian makan buah kedondong, buah kedondong itu enak luarnya
kalian makan kedalam itu isinya adalah duri semua, kalian akan tertusuk kalau
tidak hati-hati,” ujarnya sambil tersenyum. Begitulah seorang Syaiful Rahman,
dia mampu menjadi teladan dan selalu berusaha untuk menjadi panutan bagi
murid-muridnya. (ELISA, AYU dkk)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar